Minggu, 29 September 2019

Administrasi Jaringan 3A

DNS SERVER

A.    Pengertian DNS SERVER
DNS adalah singkatan dari Domain Name System yang merupakan sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel.
B.     Fungsi dari DNS
1.      Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan: tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet pasti memiliki alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet kemudian dapat memetakan komputer tersebut sebagai bagian kecil yang terhubung dalam jaringan.
2.      Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host: pada dasarnya, setiap pengembang website membutuhkan sebuah host agar websitenya dapat diakses kalangan umum. Dengan adanya DNS, alamat IP dari tiap host akan dapat teridentifikasi sehingga tiap host akan memiliki alamat IP-nya masing-masing.
3.      Melakukan pendataan server email: Setiap kali server mail bekerja baik untuk menerima atau meneruskan sebuah email, maka data-datanya akan dimonitor oleh DNS.
4.      Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address: tiap website di internet memiliki domain tersendiri, seperti .com, .org, .id, dan sebagainya. Melalui browser biasanya yang terlihat adalah alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS dapat menerjemahkan domain menjadi IP address dan sebaliknya.
5.      Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP: Jika tidak ada DNS, maka jaringan tidak akan mampu mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja ketika kita ingin mengakses www.google.com, tanpa adanya DNS, komputer tidak dapat menemukan halaman Google karena alamat IP belum teridentifikasi.
C.     Cara Kerja DNS
1.      DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
2.      DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
3.      DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
4.      Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
5.      Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
6.      Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).
 

Berikut adalah langkah-langkah untuk konfigurasi DNS Server pada Debian.
1.      Install terlebih dahulu bind9 dengan mengetikkan perintah:
#apt-get install bind9

2.      Setelah itu pindah ke direktori bind dengan menggunakan perintah
#cd /etc/bind
 

3.      Selanjutnya konfigurasi 1 menggunakan perintah:
#nano named.conf.local

Setelah itu edit seperti gambar dibawah ini.

Jika sudah selesai mengedit, kemudian tekan ctrl O dan ctrl X untuk keluar.

4.      Copy file pada db.local ke db.anggraini dan db.127 ke db.1 dengan mengetikkan perintah:
#cp db.local db.anggraini

5.      Kemudian untuk konfigurasi 2 adalah konfigurasi pada file db.anggraini dan db.1 dengan menggunakan perintah:
#nano db.anggraini

Kemudian edit menjadi seperti gambar dibawah ini.

Jika sudah selesai mengedit, kemudian tekan ctrl O dan ctrl X untuk keluar dari editor.
6.      Setelah itu konfigurasi pada file db.anggraini dan db.1 dengan mengetikkan perintah
#nano db.1

Kemudian edit seperti gambar dibawah ini.

Jika sudah selesai mengedit, tekan ctrl O dan ctrl X untuk keluar dari editor.
7.      Setelah itu restart bind9 dengan menggunakan perintah
#service networking bind9 restart

8.      Cek domain apakah sudah berhasil, dengan menggunakan perintah
#nslookup
#192.168.10.1
#anggraini.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TB Keamanan Jaringan

SQL INJECTION A.   Pengertian SQL injection atau biasa yang dikenal dengan sebutan SQLi adalah suatu teknik penyerangan web dengan m...